Sejak Hari Sabtu lalu, tgl 11 Desember 2010, semalaman Aji tidak bisa tidur. Menangis karena giginya sakit. Tepatnya gigi geraham sebelah kanannya yang berlubang itu. Wah, parah sekali. Sudah disikat, ditetesi abotil, minum sanmol, semuanya tidak manjur. Mama dan Aji sama-sama pusing, tidak bisa tidur.

Esok paginya, bersama bapaknya, kami hunting mencari dokter gigi. Setelah Aldo lebih dulu diijinkan main ke Adam - itu pun setelah ngomel panjang lebar dan menceracau bimoli karena dilarang bermain untuk persiapan UAS. Haduh, ngurus Aji belum beres, eh si Aldo berulah aja.

Ternyata hari Minggu, dokter gigi pada tutup. Alhasil ada satu KLINIK GIGI yang buka. NEkad dan seadanya aja deh. Itu peralatan kurang meyakinkan sebenarnya, karena 'ngethel kabeh'. Minimal giginya dibersihkan dan tidak kesakitan lagi deh.

Gigi Aji ditambal sementara, anehnya itu semne tambalan warna pink dan kayak odol. JAdi sore udah lepas aja tuh tambalan. HAti mama rada tenang. Besoknya, langsung aja mama punya inisiatif ke PUSKESMAS MANUKAN belakang UFO, pagi-pagi.

Alhamdulillah, rame di pendaftaran aja. Antri.
Setelah itu di Poli Gigi, sepi. Dan alatnya bersih sekali. Ada wastafel yang menunjukkan bahwa dokter dan suster mudah mensterilkan tangannya. BAru ingat, kalau kemarin di klinik tidak ada wastafel lho, dan dokter main periksa aja setelah sampai. Waduh biyung.

Di puskesmas gigi Aji, dimasuki sepotong keciiil kapas isi obat, trus kapas sebola kecil trus ditambal dengan semen putih. Ini masih tambalan sementara, kata bu Dokter, nunggu seminggu untuk melihat reaksinya, trus baru ditambal permanen.

Eh ini hari kelima. Aji sudah kesakitan dari kemarin. MAma ajak lagi, lebih pagi, petugas loket puskesmas aja belum datang. Tapi yang antri sudah banyak. Disini tambalan Aji dilepas. Dan menurut dokter, sementara harus diobati saja dulu. Harus perawatan bolak-balik, baru ditambal. Mama say yes aja, yakin. Dokternya kalem banget dan hemat kata.

Eh, gratis ternyata periksa giginya. Kami pun dikasih resep obat NOVALGIN DAN AMOXILIN. Ambil di apotek sebelah kanan luar. Eh, gratis juga obatnya, cuman masih utuh wungkul wungkul, belum digerus.

Kami pun pulang, eit mampir beli Ikan dulu, trus ke sekolahan Aldo, sambil beli keong. Aji sudah tidak kesakitan. Sesampai di rumah, mama langsung menggerus obatnya, dan alhamdulillah, dasar nih bocah, obat pahit pun sekali teguk saja, beres. Semoga sembuh deh dan bisa ditambal, biar kalau TK udah gak sakit lagi.