Sudah hampir 2-3 bulan, anak-anak tidak berkunjung ke Lamongan naik motor. Karena cuaca dan kesehatan yang menghalangi biasanya.
HAri ini, dengan segenap daya upaya, berhasillah kami berempat naik motor Thunder kebanggaan bapak. Cieeengg....

Pagi shubuh, bapak, seperti biasa, akan ragu-ragu dan menanyakan hal yang sama setiap kali akan ke Lamongan naik motor berempat, "gimana nih ma, jadi ta ke lamongan?"

Diennggg !!!

maksud looo ???

itu kakek dan neneknya anak-anak, alias ortu anda sayangku, sudah diberitahu kalau cucu lanangnya akan datang dua=duanya hari ini. Plus aku juga dah nelpon bu haji Kona, pemilik makloon jilbab kita. Waduh biyun deh kalau nggak jadi lagi.

Maka, untuk memperkuat jawaban, "mau nggak mau harus jadi. nanggung semua sudah kadung janji". Maka segera kurebus air mandi. Kusiapkan bak, sambil teriak pelan-pelan membangunkan Aji. Berhasil. Kumandikan dia di teras depan. SElesai. Lalu tanpa panjang lebar, kutarik celana Aldo, kulepas. Akhirnya dia terpaksa bangun. Dan kumandikan sekalian mumpung airnya masih hangat.

Selesai mandi semua, -tentu aku mandi duluan sejak shubuh- kusiapkan susu coklat hangat dan biskuit untuk sarapan aku dan anak-anak. Sementara bapaknya pakai kopi pekat dan biskuit. MAsih dengan wajah khasnya ketika akan pergi sekeluarga "UNHAPPY" :P

Ya, berhasillah juga tiba disana. Anak-anak senang, Aldo sempat kembali mandi di kali. Sedang Aji menolak. ini Ada foto ketika idul fitri. mereka berempat dan neneknya, mandi bersama di kali. DI sebelahnya ada yang nyuci baju, dan nyuci beras. hehehe...begitulah mandi di kali. Kayak si Bolang aja.

No heartfeeling disana. Tidak seperti biasanya. Itu karena sudah disiapkan matang-matang, bahwa perbedaan adalah perbedaan. Harus diterima apa adanya dan tidak perlu diambil hati dan dibesar-besarkan menjadi masalah.

Pulang sebelun ashar , karena cemas dengan hitamnya langit dan tak membawa jas hujan. Beban berat di pundak karena membawa sebungkus krupuk mentah dan sekodi jilbab paris, segera dipindahkan setelah transit di GKB untuk minum es degan. segelas berdua.

Lelah sekali. Terutama perjalanan ini tak hanya silaturahmi ke neneknya anak-anak, tapi juga dalam rangka membina bisnis jilbab online yang sedang dirintis. MElibatkan anak=anak dalam kelelahan ini cukup mencemaskan hati juga. Tapi semoga kelak mereka merasakan lika liku bertahan hidup dan tahu langkah untuk menjadi mandiri, bukan hal yang mudah. Kecuali untuk diperjuangkan. Salah satunya dengan berlelah bersama dua anak.

Selesai sudah tugas hari ini. Alhamdulillah, heppi ending banget. KArena akhirnya menemukan ONE STOP MAKLOON oleh hj.Kona. Ke depannya bisnis kami - insya ALlah, bismillah, bisa lebih rileks. Dan tidak tergantung produsen di luar Surabaya. Sehingga kroscek lebih mudah.

Oke itu laporan sesaat paska dari LA. Kota kelahiran bapake anak=anak.